Selamat Jalan Ishida Sensei

Siang ini saya dikejutkan dengan berita yang sangat membuat saya sedih. Sensei Ishida Kenji yang merupakan orang yang berperan besar dalam acara Student exchange Kobe-ITS selama dua minggu pada tahun 2009, meninggalkan kami semua tepat jam 2 siang waktu jepang. Sensei Ishida menderita kanker pankreas sejak tahun 2011 dan awal tahun ini dia sudah bebas dari kanker tersebut dan beristirahat untuk selamanya. Air mata saya berlinang membaca kabar di message FB, ada sesal dalam benak saya karena dua tahun belakangan ini saya tidak bisa mengucapkan selamat tahun baru kepadanya, hanya tahun 2010 ucapan selamat saya kirimka melalui email. Tahun ini, saya berniat untuk memberikan kartu pos sebelum saya pulang ke Indonesia, saya ingin memberi salam kepada sensei. Saya tahu saya hanya dua minggu dekat dan mengenal dia, tapi saya merasa dekat dengan sensei. Saya ingin mengabarkan kepadanya bagaimana keadaan saya sekarang. Saya melakukannya karena selalu mengingat kebaikan hatinya telah membimbing kami semua selama dua minggu ketika berada disana dalam ilmu mitigasi bencana alam, mengenalkan budaya jepang, dan tidak bosan menceritakan segala hal tentang Jepang. Saya ingat benar, ketika saat makan siang, sensei bahagia sekali karena dia mendapat kartu pos dan menunjukkan nya kepada kami semua. Dan saya ingin melakukannya dengan memberi postcard ini agar memberi sedikit kebahagiaan untuk beliau.

Seminggu yang lalu, saya ingin mengirimkan postcard dan sayangnya saya tidak menemukan kartu nama beliau di tas saya, ternyata kartu tersebut tertinggal di rumah. Saya menanyakan hal tersebutk kepada Radit dan Mbak Maria yang sedang berada di Jepang, dan ternyata mereka juga tidak menyimpannya. Saya juga menanyakan ke Tejo, tapi tetap tidak ada. Saya menanyakan ke Yushi dan mbak mirna, tapi belum ada balasan message. Akhirnya ketika saya menemukan alamat umino-san, saya berfikir untuk meminta kakak saya untuk meng-sms alamat sensei di kartu nama yang berada di dompet. Tepat pukul 12.45 saya mendapat sms:

De, ini alamat emailnya. ISHIDA Kenji, k_ishida@maritime.kobe_u.ac.jp. Phone: +81-78-431-XXXX. Alamatnya T658-00XXX Fukae Higashinada Kobe Japan

Saya bahagia sekali mendapatkan alamat tersebut. Ketika makan siang dikamar, saya berencana menuliskan segera alamat sensei dan meminta bantuan teman kantor untuk mengirimkannya. Tapi, saya tidak menemukan kartu tersebut diatas meja. Saya mencari sana-sini tapi tidak ada, sejak tadi malam saya tidak menemukannya. Siang ini pula,saya mendapat kabar duka dari Radit. Apakah ini tanda bahwa saya akan kehilangan dia dengan tidak menemukan postcard tersebut??

Postacard yang ingin dikirim dan belum sempat tertulis alamat *sekarang sudah ketemu*

Ketika makan, air mata saya berlinang. Saya mengingat semua kenangan bersama dia di tahun 2009. Ketika dia datang pertama kali dan berfoto bersama kami. Akhirnya, saya benar-benar bertemu dan sering ngobrol bersama dia di acara pertukaran pelajar tersebut. Saya melihat sensei merupakan sosok yang ceria dan penuh dengan senyuman. Saya ingat ketika dia selalu membuat sebuah lelucoan untuk membuat kami tersenyum, membimbing kami tentang seluk beluk ruangan yang ada di kobe university, dan mengijinkan kami menggunakan laboratorium sesuka hati. Dia juga selalu menyambut pagi dengan senyuman ketika kami akan memulai aktifitas. “Ohayou,,,,” sambil membungkukkan badan.

Saya ingat benar, saya sering joget-joget dan berkelakuan aneh dikamar bersama umino-san dan ito-san. Kelakuan saya diketahui oleh sensei dan dia selalu mengajak saya bercanda. Dia tahu saya menyukai doraemaon dan akhirnya dia memberikan boneka doraemon yang besar yang berada di laboratorium untuk saya. Saya senang sekali, domo arigatou gozaimasu sensei. Saya merasa sensei seperti ayah saya sendiri, karena saya merasakan kehangatan dari seorang Bapak. Saya sudah lupa rasanya diperhatikan dan disayangi oleh seorang Bapak sejak berumur 9 tahun, dan ketika ada orang tua separuh baya yang selalu mengajak saya bercerita dan memberikan perhatian dan kasih sayang yang hanya sebentar, saya merasa dia seperti ayah saya. Saya amat sedih kehilangan dia yang hanya dua minggu dekat bersama beliau, bagaimana anak-anak bimbingan yang sudah dekat bertahun-tahun, mungkin sangat dan amat kehilangan beliau.

Saya juga teringat ketika saat kami jalan-jalan ke Osaka jou. Semua teman-teman pada makan siang, sedangkan saya saat itu sedang berpuasa, saya hanya duduk ditaman dan berfoto bersama Kak Sarah. Tiba-tiba sensei datang menghampiri kami, dia bercerita banyak tentang Osaka. Kemudian dia mengajak saya ke tempat Time capsul (ini page ceritanya sudah sejak dulu saya buat : Time Capsule). Dia bercerita banyak tentang time capsule tersebut dan sangat bahagia menceritakannya.

Saya juga teringat ketika dia membacakan ramalan jepang yang saya dapati ketika jalan-jalan ke temple di daerah Kyoto. Sensei bilang keberuntungan saya itu sedikit daripada Una, dan suatu saat saya akan sukses tapi butuh perjuangan, pengorbanan dan waktu yang panjang untuk mencapi kesuksesan. Beda dengan una yang kan mudah mencapai kesuksesan. Dia bilang kepada saya, sabar aja, suatu saat nanti pasti kamu sukses. Kemudian, saya teringat ketika kami melihat shinkansen, kereta api tercepat. Dia menanyakan kejadian apa yang membuat kami menarik pada hari ini? Dan saat Abah (Bachtiar) mengatakan bahwa Abah tertarik dengan Shinkanse namun harga tiketnya sangat mahal. Sensei malah berkata “Bagi kami, harga mahal tidak menjadi masalah, karena kami bisa datang dan pulang tepat waktu. 1 menit itu sangat berharga, dengan satu menit kami bisa bertemu keluarga, beristirahat, atau mengerjakan sesuatu”. Jleb jleb jleb,,, kami semua terdiam mendengar kata sensei.

This slideshow requires JavaScript.

Sensei orang yang amat gemar dan suka dengan yang namanya bir, dan karena bir ini pula dia mendapat kanker pankreas :'(((. Dia setiap hari meminumnya, dia bilang bahwa dia bahkan pernah makan durian sambil minum bir, aduhh sensei itu bahaya sekali. Kami sering ngomong ke sensei “Dame’ dame’ dame’… (tidak tidak tidak)”, sambil memperagakan bahasa tubuh yang mengunkapakan “itu tidak boleh sensei”. Sewaktu farewell, sensei mabuk berat, tapi dia tetap setia untuk mengobrol dan bercerita. Waktu itu saya dan Una ngobrol panjang sama dia, kami bercerita tentang kehidupan kami masin-masing, sensei juga bercerita tentang dia yang selalu minum bir dan kalo depan istrinya dia mengurangi minum bir karena takut sama istri, hahaha lucu ekspresinya. Setelah acara farewell, akhirnya kami semua bersedih hati karena harus meninggalkan kota sakura.

Tapi, obat kangen saya dengan sensei terobati. Tepat pada bulan November, ulang tahun ITS, Sensei diundang oleh ITS untuk mendapatkan tanda kehormatan dari ITS karena jasa nya selama ini. Pada saat itu saya bertemu beliau diruang dekanat, dia hanya beberapa hari disini sehingga saya tidak punya waktu banyak untuk bertemu dengan beliau. Ketika saya beserta mbak mirna masuk ke ruangan dekanat FTK, tampak beliau sedang ngobrol dengan dekanat. Setelah ngobrol, kemudian beliau keluar. Dia melihat kami berdua dan memberikan senyumannya yang lebar. Dia memeluk mbak mirna, tiba giliran saya, dia berkata “oh ade….” dia memamerkan senyuman khasnya Dan kemudian memeluk saya, saya bahagia karena kangen saya terobati. Saat itu, bapak-bapak disana terkejut karena saya yang jilbab besar berpeluk bersama orang yang bukan mukhrim. Tapi itu spontanitas, dan ga mungkin saya tolak, toh dia sudah saya anggap seperti ayah saya. Saya bahagiaa sekali, dan itu menjadi kenangan terakhir saya bersama dia.

Selamat jalan Sensei, semoga bahagia dan tenang bersamaNYA. Doa kami selalu bersamamu, dan terimakasih atas semuanya. Dengan waktu singkat, tapi kau begitu dekat bersama kami.

Ramada. 00:29 am

7 thoughts on “Selamat Jalan Ishida Sensei

  1. nemu blog ini pas sedang inget dengan ishida Sensei. dan kaget juga tau bahwa beliau udah meninggal 😦
    kebetulan aku salah satu mahasiswa yang juga sempet ikut student exchange ITS-KU tahun 2005

    1. Pernah dekat ama beliau y mbak ita. 😦 sedih rasanya mndengar beliau sudah ga ada. Smga beliau tenang disana.
      Salam kenal mbak ita, kalo boleh tau mbak ita jurusan apa? 🙂

your comment :)